post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Sabtu, 09 Maret 2013

Kesenian Besutan Jombang

Budaya yang asli dilahirkan di Jombang yang terancam tenggelam, karena perkembangan zaman. Dan dulu sempat jadi ikon kesenian kota Jombang dan menjadi cikal bakal kesenian ludruk yang juga di lahirkan di Jombang, besutan namanya.

Kesenian besutan ini merupakan kesenian tradisional yang di kembangkan dari kesenian amen atau kesenian yang dimainkan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainya yang bernama lerok.

Kesenian tradisional yang bernama besutan ini menceritakan atau menggambarkan tentang masyarakat yang hidupnya terbelenggu, terjajah, terkebiri, dibutakan, dan hanya boleh berjalan menurut apa kata penguasa

Besut itu sendiri merupakan akronim dari kata beto maksud atau biasa kita mengucapkan mbeto maksud dan kalau di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah membawa pesan. Jadi kesenian tradisional besutan atau lebih tepatnya teater tradisional besutan tersebut dalam penampilanya selalu menceritakan ketertindasan masyarakat karena ketidakadilan atau keangkuhan penguasa. dan itu pesan yang selalu ingin disampaikan besut kepada para penguasa.

Dan sebenarnya besutan ini pada awalnya diperankan dimainkan oleh satu orang saja atau dalam bahasa seninya bernama monolog. Dan besut sendiri mencerminkan tokoh laki-laki yang cerdas, terbuka, perhatian, kritis, transformatif, dan nyeni, dan seiring perkembangan jaman pada waktu itu berubahlah besutan ini bukan lagi menampilkan satu pemain atau melainkan di tambah dengan beberapa pemain. seperti Besut sendiri sebagai tokoh utamanya, Rusmini yang cantik gemulai, Man Gondo yang selalu memperankan tokoh jahat sebagai musuhnya lakon atau biasa disebut antagonis dan sekaligus pamanya rusmini, Sumo Gambar yang selalu mederita karena cintanya bertepuk sebalah tangan karena cintanya selalu bertepuk sebelah tangan sehingga menjadikanya antagonis. Dengan tema apa pun lakon atau ceritanya, bumbu cinta segitiga antara Rusmini, Besut, dan Sumo Gambar selalu menjadi penyedapnya.

Dan itulah sedikit gambaran yang diceritakan dalam teater tradisional yang di lahirkan di kota santri. Dan hanya ingin mengingat-ingat kembali kalau Jombang kota santri mempunyai kesenian yang perlu dijaga dan di lestarikan sampai akhir hayat nanti.
Sumber: http://anggy10038.blogspot.com/2011/05/kesenian-besutan-jombang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar