Jombang
adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Jombang
memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur
lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur
Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban. Konon, kata "Jombang"
merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa "ijo" dan
"abang". Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum
abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan
harmonis di Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar
lambang daerah Kabupaten Jombang. Semboyan dari kota Jombang adalah Jombang
Beriman. Jombang juga dikenal dengan sebutan "kota santri", karena
banyaknya sekolah pendidikan Islam atau yang biasa disebut pondok pesantren.
Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh
pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok
pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan Darul
Ulum. Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Jombang, di antaranya
adalah mantan Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid, pahlawan nasional KH
Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid
(Cak Nur), serta budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun). Kabupaten Jombang
memiliki sejumlah perguruan tinggi, di antaranya: Universitas Darul Ulum
(UNDAR), STKIP PGRI Jombang, STIE PGRI Dewantara, Universitas Bahrul Ulum,
Intitut Keislaman Hasyim Asy'ari (Ikaha), Universitas Pesantren Darul Ulum
(UNIPDU), STIKES Pemkab Jombang, STIKES ICME, serta sejumlah akademi.
Universitas Darul Ulum merupakan perguruan tinggi terkemuka di Jombang.
Salah
satu makanan khas Jombang yang sangat disukai adalah Sego Pecel. Makanan ini
disukai oleh berbagai lapisan masyarakat Jombang. Dan semua masyarakat Jombang
sangat menikmati Nasi Pecel ini sebagai sarapan di pagi hari. Selain harganya
murah, Sego Pecel juga mudah diperoleh di warung-warung, kedai, pasar, dan di
restauran. Sego Pecel khas Jombang yang terkenal adalah Sego Pecel Mbok Rodh.
Banyak diantara para wisatawan selalu menyempatkan diri untuk mencicipi masakan
khas Jombang tersebut. Selain itu ada juga oleh-oleh khas Jombang yang bisa
dibawa pulang seperti Jenang Kelapa Muda, Krupuk Tempe, Sambel Pecel bungkus
Instant, Peyek Bayam, dll.
Mungkin
jika bukan karena berita pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Ryan dan
kehebatan dukun cilik Ponari, Jombang tidak akan begitu dikenal oleh masyarakat
luas. Ryan adalah terpidana kasus pembunuhan 11 orang. Ryan dipidana karena
melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dia telah dijatuhi
hukuman pidana mati oleh majelis hakim. Kasusnya inilah yang sempat menjadi
topik yang sangat menghebohkan. Belum selesai kasus Ryan si penjagal, munculah
fenomena baru yang cukup menghebohkan yaitu dukun cilik Ponari yang dapat
menyembuhkan segala macam penyakit yang hanya dengan meminum air celupan batu
ajaib milik ponari yang didapatnya secara misterius. Banyak sekali para pasien
dari berbagai luar kota yang datang ke jombang hanya untuk mendapatkan air
celupan batu ajaib milik ponari. Tak sedikit pula tokoh pejabat yang mendatangi
Ponari, salah satunya adalah Seto Mulyadi atau yang biasa dikenal sebagai Kak
Seto. Beliau menjabat sebagai ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Sebagai
kota santri tentunya sudah pasti Jombang memiliki berbagai Pondok Pesantren.
Salah satunya yang paling terkenal dan terbesar adalah Pondok Pesantren
Tebuireng. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy'arie pada tahun 1899.
Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syari’at, dan
bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya.
Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada
masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Apalagi baru-baru ini banyak sekali masyarakat daerah maupun luar daerah yang
berbondong-bondong datang ke Ponpes Tebuireng untuk berziarah ke makam mantan
Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau yang dikenal sebagai Gus Dur.
Sempat terjadi kericuhan diantara pengurus Ponpes dengan para peziarah karena
ulah dari para peziarah yang mengambil tanah serta bunga dari makam Gus Dur.
Tentunya
dengan adanya hal-hal yang menarik dikota Jombang, maka jombang akan semakin
dikenal oleh masyarakat luas, disamping dengan adanya wisata-wisata lainya.
Seperti halnya wisata buatan, wisata alam, dan wisata religius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar