Kita sekarang berada di bulan Shafar 1431 H, bulan yang di dalamnya banyak hari nahas.
Adanya hari Nahas tidak dapat dibantah oleh seorang pun muslim, walaupun ada yang tidak percaya, karena Allah swt menegaskan dalam firmannya:
“Kami menghembuskan badai dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih menghinakan sedangkan mereka tidak diberi pertolongan.” (Fushshilat/41: 16)
“Sesungguhnya Kami menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus.” (Al-Qamar/54: 19).
Berikut ini saya kutipkan sebagian hadis-hadis dari Ahlul bait Nabi saw tentang hari-hari Nahas:
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Dalam setahun ada 24 hari Nahas dan tercela, tidaklah sempurna rencana yang dilakukan di dalamnya, tidak baik ma’isyah anak yang lahir di dalamnya, tidak menang orang berperang di dalamnya, dan tidak tumbuh tanaman yang ditanam di dalamnya. Dalam setiap bulan ada dua hari: 11 dan 14 Muharram, 01 dan 20 Shafar, 10 dan 20 Rabi’1, 01 dan 11 Rabi’2, 10 dan 11 Jumad1, 10 dan 14 Jumad2, 11 dan 13 Rajab, 04 dan 20 Sya’ban, 03 dan 20 Ramadhan, 06 dan 08 Syawwal, 06 dan 10 Dzul-Qaidah, 08 dan 20 Dzul-Hijjah.” (Jawahirul Kalam jilid 18, hlm 161).
“Dalam setahun ada 24 hari Nahas dan tercela, tidaklah sempurna rencana yang dilakukan di dalamnya, tidak baik ma’isyah anak yang lahir di dalamnya, tidak menang orang berperang di dalamnya, dan tidak tumbuh tanaman yang ditanam di dalamnya. Dalam setiap bulan ada dua hari: 11 dan 14 Muharram, 01 dan 20 Shafar, 10 dan 20 Rabi’1, 01 dan 11 Rabi’2, 10 dan 11 Jumad1, 10 dan 14 Jumad2, 11 dan 13 Rajab, 04 dan 20 Sya’ban, 03 dan 20 Ramadhan, 06 dan 08 Syawwal, 06 dan 10 Dzul-Qaidah, 08 dan 20 Dzul-Hijjah.” (Jawahirul Kalam jilid 18, hlm 161).
Dalam yang panjang tentang hari Asyura Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Jika kamu mampu pada hari itu, janganlah kamu keluar untuk mencapai hajat, karena hari itu adalah hari Nahas, tidak tercapai hajat seorang mukmin, dan jika kamu mencapainya tidak ada keberkahan dan tidak ada bimbingan di dalamnya; dan pada hari itu janganlah kamu menyimpan sesuatu di rumahmu, barangsiapa yang menyimpannya pada hari itu, ia tidak memberi keberkahan padanya dan pada keluarganya.” (Biharul Anwar jilid 98, hlm 291).
“Jika kamu mampu pada hari itu, janganlah kamu keluar untuk mencapai hajat, karena hari itu adalah hari Nahas, tidak tercapai hajat seorang mukmin, dan jika kamu mencapainya tidak ada keberkahan dan tidak ada bimbingan di dalamnya; dan pada hari itu janganlah kamu menyimpan sesuatu di rumahmu, barangsiapa yang menyimpannya pada hari itu, ia tidak memberi keberkahan padanya dan pada keluarganya.” (Biharul Anwar jilid 98, hlm 291).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata:
“Paling banyak bala’ dalam satu tahun adalah di bulan Shafar, maka hendaknya kamu berhati-hati dalam semua harinya terutama pada hari Rabu yang terakhir.” (Biharul Anwar jliid 12, hlm 151).
“Paling banyak bala’ dalam satu tahun adalah di bulan Shafar, maka hendaknya kamu berhati-hati dalam semua harinya terutama pada hari Rabu yang terakhir.” (Biharul Anwar jliid 12, hlm 151).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang bepergian atau melakukan pernikahan ketika bulan berada di buruj Aqrab (zodiak Scorpio), ia tidak akan melihat kebaikan di dalamnya.” (Al-Faqih 2: 267).
“Barangsiapa yang bepergian atau melakukan pernikahan ketika bulan berada di buruj Aqrab (zodiak Scorpio), ia tidak akan melihat kebaikan di dalamnya.” (Al-Faqih 2: 267).
Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata:
“Barangsiapa yang melakukan pernikahan pada hari Mahaq (tanggal 29 , maka terimalah keguguran anaknya.” (Al-Faqih 3: 403)
“Barangsiapa yang melakukan pernikahan pada hari Mahaq (tanggal 29 , maka terimalah keguguran anaknya.” (Al-Faqih 3: 403)
Hari Mahaq adalah hari dimana bulan tidak mengitari buruj (zodiak), yaitu tanggal 29 dan 30 bulan Hijriyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar